Sabtu, 14 November 2009

ga tau aahh...


“Mengapa kau pindah sekolah Reza?” kata mifta dengan wajah terheran-heran.
“Aku ikut orang tua ku” kata Reza dengan wajah sedih.
“Di kelas ini pasti yang paling sedih adalah lala”
“Ya aku tau tapi bagaimana lagi? Ini sudah takdirku untuk berpisah dengan teman-teman di Sekolah ini”
kata Reza dengan
wajah sedih.
"Aku tak mungkin mengerti bagaimana perasaanmu, karena aku tak tahu bagaimana rasanya pindah sekolah."
"Ya, karena orang tuamu berbeda denganku."
"Tentu saja"
"Semoga kau senang di rumah dan sekolah barumu ya."
"Ya terima kasih"
"Tolong jangan lupakaan teman-temanmu di sekolah ini"
"Pasti dan tak akan"
"Kami semua juga tak kan melupakanmu"
"Oke"
"Aku pulang dulu ya Za"
"Daaah"
"Daaaaah"
 Mifta pulang karena waktu sudah agak siang, ia menuju ke tempat parkir sepeda, setelah sampai ia membayar uang parkir tersebut sebesar Rp 500 saja, ia mengambil sepedanya dan menaikinya.
Sampailah Mifta di rumah, ia melepas sepatunya dan melepas kaus kakinya yang sudah agak bau tersebut dan dimasukkan ke dalam sepatu. Tak lupa ia memasukkan sepeda, karena sudah tiga kali ia menaruh sepeda di teras rumahnya dan selalu hilang, entah siapa yang mengambilnya. Pak Satpam yang biasanya menjaga pun sepertinya sudah tak peduli lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau di blog aku ini ada yang kurang sreg jangan lupa kasih komentar kamuw buat aku, siapa saja boleh komentar kok.